Saturday, November 8, 2014
Aku Dan Pohon
Ku sapu setiap sudut langit pekat
Gemersik dedauan memecah kesunyian malam
Kemilauan mega malu menampakkan batang hidungnya
Semilir angin berhembus pelan sampai sanubari
Segelintir pepohonan bergoyang tanpa beban
Ku lihat pula burung-burung riang berdendang di dahannya
Aku iri tapi aku mampu
Ku masukkan sukma ke dalam sana
Ku resapi tubuhku dari akar hingga daunku
Batangku kokoh, dahanku kuat, daunku lebat
Tetapi...
Terpaan badai dan usilnya benalu yang datang
Membuatku mulai roboh
Namun lihat aku masih setengah berdiri
Ya, karena aku masih punya akar
Bahkan akarku lebih kuat daripada baja
Ku kembalikan nyawaku
Meninggalkan filosofi pohon bergoyang tanpa beban
Aku terkesiap terbangun dalam lamunan
Ku pandangi seluruh tubuhku
Ohh...
Rupanya hatiku sedang lelah
Tapi..
Dia seakan tegar, dan tetap kokoh bak pohon beringin
Seolah-olah ia tersenyum mengembang sambil berkata lirih
Akar menyelamatkan kita
Akar kesayanganmu
Share this
Recommended
Disqus Comments